FeedBurner FeedCount

Powered By Blogger

Kamis, 28 Mei 2009

- MU Korban "Master of Passing"

AFP/CARL DE SOUZA
Dua gelandang Barcelona, Xavi Hernandez dan Andres Iniesta berpelukan setelah timnya memastikan diri sebagai juara Liga Champions 2009.
Artikel Terkait:

Kamis, 28/5/2009 | 07:37 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kemenangan Barcelona atas Manchester United di final Liga Champions 2009 tidak lepas dari peran gelandang Xavi Hernandez dan Andres Iniesta. Keduanya merupakan master of passing, pemberi kesempatan gol bagi Barca.

Final di Roma, Kamis (28/5) malam, itu seolah menjadi antiklimaks bagi permainan MU. Sang juara bertahan seperti tak berdaya menghadapi cadasnya kekuatan Barca di semua lini lapangan. Hidupnya permainan Barca itu menghasilkan dua gol yang dicetak Samuel Eto’o dan Lionel Messi. Dua-duanya lahir berkat umpan Iniesta dan Xavi.

Iniesta menjadi inspirator kemenangan Barca di menit ke-10. Iniesta membaca celah antara Anderson dan Michael Carrick, lalu meneroboskan bola kepada Eto'o. Striker Kamerun itu kemudian mengecoh Nemanja Vidic dan melepas tembakan rendah ke gawang Edwin van der Sar.

Xavi kemudian menjadi motor terjadinya gol kedua setelah assist-nya mendarat di kepala Lionel Messi. Gol sundulan itu merupakan gol yang sangat jarang diciptakan oleh pemain setinggi 170 cm seperti Messi. Di sepanjang pertandingan, aksi Xavi mencemaskan kuartet pertahanan MU. Anderson, Carrick, dan Ryan Giggs suatu ketika malah harus bersama-sama mengawalnya sehingga Iniesta dan Sergio Busquet pun bisa lebih bebas di sektor lain.

MU pantas kecewa dengan pertandingan semalam karena tak bisa meruntuhkan kesetiaan Barcelona atas ideologi menyerang. Adalah benar jika MU lebih dulu membuat teror terhadap gawang Victor Valdes melalui tendangan-tendangan Cristiano Ronaldo. Namun, ancaman itu sama sekali tak membuat Barca mengkhianati sepak bola indah yang dijanjikan pelatih Josep Guardiola.

Ferguson kini harus mengevaluasi mengapa Wayne Rooney bisa termarjinalkan baik di sayap kiri maupun kanan tanpa sedikit pun peluang mencetak gol. Carrick yang malam itu memiliki tugas mengendalikan tempo permainan justru sering dipaksa menjaga pertempuran di medan tengah. (*)

Seja o primeiro a comentar

Posting Komentar

  ©Template by Dicas Blogger.

TOPO